Rabu, 01 Juni 2022

DAYA MATEMATIKA: Pendahuluan

 

Daya matematika yakni mathematical power yang berbeda dengan power of mathematics. Daya matematika tidak dapat dilepaskan dari filsafat ilmu yakni pada aspek ontologi (makna), aspek epistemologi (cara mempelajarinya), dan aspek aksiologi (kebermanfaatan suatu ilmu). Daya matematika atau mathematical power diibaratkan sebagai titik tengah di antara hulu dengan hilir yang dapat menentukan apakah seseorang yang belajar ilmu matematika (hulu) dapat mencapai tujuan dari belajar matematika tersebut (hilir). Daya matematika mencakup pengetahuan akan makna dari ilmu matematika, strategi mempelajari dan memecahkan masalah, serta mampu menggali potensi dari ilmu matematika yang merupakan power of mathematics.

Sebagai contoh dari power of mathematics adalah terciptanya alat bantu hitung dari suatu algoritma yakni kalkulator dan komputer, terciptanya berbagai alat elektronik dan otomotif berdasarkan perhitungan yang mengkombinasikan fisika dan matematika, terciptanya berbagai macam obat atau antivirus yang mencegah perkembangbiakan virus secara cepat dan berkelipatan. Daya matematika adalah suatu potensi yang dimiliki oleh setiap orang dalam hal memperoleh ilmu matematika dan menjadi ahli untuk menerapkan keilmuan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memiliki daya matematika tentu dapat dengan melatih literasi matematika seperti kemampuan memecahkan masalah, menalar, komunikasi, dan menghubungkan. Melatih literasi matematika dapat melalui pendugaan dan penemuan, mengajukan suatu permasalahan atau pertanyaan, maupun eksplorasi.

Pada aspek kemampuan memecahkan masalah, seseorang dapat dibimbing dalam hal melihat informasi yang berkaitan dengan apa yang ditanyakan berdasarkan teori Vygotsky mengenai Zona Proximal Development yakni berdasarkan tingkat kebutuhan bantuan sampai dapat mandiri memecahkan suatu permasalahan. Akan lebih baik apabila permasalahannya bukan hal yang rutin. Pada aspek menalar, seseorang dapat dilatih dengan tipe soal berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) sehingga dapat menganalisa, mengevaluasi, bahkan menciptakan hal baru dari suatu hal. Pada aspek komunikasi, seseorang dapat dilatih untuk mengemukakan ide atau mengkonstruksi bentuk matematis dari suatu langkah penyelesaian masalah. Pada aspek menghubungkan, seseorang dapat dilatih dengan berbagai permasalahan yang saling memiliki keterkaitan baik berbagai subyek dalam suatu ilmu maupun berbagai subyek dari berbagai keilmuan yang berbeda.

Sebagai pendukung dalam upaya meningkatkan daya matematika seseorang, pemilihan sumber belajar juga harus diperhatikan agar dapat memfasilitasi aktivitas. Perbantuan media belajar seperti Augmented Reality, video pembelajaran, aplikasi seperti GeoGebra, Autograph, Desmos dapat membantu siswa dalam melatih kemampuan visualisasi dari suatu konsep seperti Geometri, Kalkulus, Aritmatika, Statistika, dan lain sebagainya. Penggunaan alat bantu perhitungan juga diharapkan dapat membuat siswa berlatih untuk mempertajam kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.