Selasa, 08 November 2011

Developing Teacher Training Textbooks for Lesson Study in Indonesia


By: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Ramadian Radite (09301244020)

Menyediakan buku atau buku tulis merupakan masalah penting dalam rengka meningkatkan proses belajar mengajar. Hal yang dapat dilakukan dalam penyediaan buku adalah pemilihan buku tidak hanya diserahkan kepada suatu instansi, akan tetapi membiarkan setiap sekolah untuk memilih sendiri buku-buku yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar. Kemampuan siswa di Indonesia dalam pelajaran matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah, Fakta ini sebagai akibat dari: (1) kekurangan kegiatan di laboratorium; (2) kurangnya guru yang memiliki kemapuan untuk melakukan pendekatan terhadap siswa , (3)konten dari kurikulum matematika dan IPA terlalu susah; (4) banyaknya ketentuan administrasi untuk guru ; (5) kurangnya peralatan laboratorium dan sumber daya laboratorium manusia.
Pengembangan kurikulum membutuhkan studi komprehensif dan mendalam terhadap semua aspek yang terlibat di dalamnya. Setidaknya ada enam prinsip sebagai panduan (Marsigit, 2003) yaitu: 1) memberikan kesempatan untuk belajar matematika kepada setiap peserta didika, 2) kurikulum bukanlah sekedar kumpulan materi tetapi harus mencerminkan kegiatan matematika koheren, 3) pembelajaran matematika perlu teori yang komprehensif terhadap kegiatan siswa, kesiapan mereka untuk belajar dan peran guru memfasilitasi mereka belajar, 4) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan konsep-konsep matematika, 5) perlu mengembangkan penilaian tertanam untuk mengajar proses belajar, 6) menggunakan berbagai sumber belajar.
Sekolah berbasis kurikulum menyatakan bahwa matematika di sekolah dasar dan menengah harus mendukung siswa untuk berfikir secara logika, mampu menganalisis, sistematis, kritis, kreatif, dan mampu bekerjasama dengan teman yang lain. Kurikulum menguraikan tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut: (1) memahami konsep matematika, untuk menjelaskan hubungannya dan menerapkannya untuk memecahkan masalah secara akurat dan efisien, (2) untuk mengembangkan keterampilan berpikir untuk mempelajari pola dan karakteristik matematika, (3) untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang mencakup memahami masalah, menguraikan model mathmatical, memecahkan mereka dan memperkirakan hasil, (3) untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lainnya, dan (4) untuk mengembangkan apresiasi dari penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mewujudkan sekolah berbasis kurikulum, diperlukan adanya bahan ajar yang menunjang, salah satunya adalah buku bacaan. Untuk membuat buku bacaan yang komunikatif dan menunjang proses belajar mengajar, terdapat beberapa langkah, yaitu : mendapatkan ide, mempersiapkan rencana informal, mencoba menulis untuk yang pertama kali, dan berkolaborasi dengan pihak publisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.