Selasa, 22 November 2011

PROMOTING PRIMARY AND SECONDARY MATHEMATICAL THINKING THROUGH THE SERIES OF SCHOOL-BASED LESSON STUDY ACTIVITIES


By: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Ramadian Radite (09301244020)

Dalam Kurikulum Berbasis Sekolah, diungkapkan bahwa matematika di sekolah dasar dan menengah harus mendorong siswa untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan mampu berkolaborasi dengan orang lain. Implementasi kurikulum matematika dasar dan menengah di ruang kelas perlu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang mencakup masalah tertutup dan terbuka. Dalam memecahkan masalah, siswa perlu kreatif untuk mengembangkan banyak cara dan alternatif, untuk mengembangkan model matematika, dan untuk memperkirakan hasilnya. Pendekatan kontekstual dan realistis disarankan untuk dikembangkan oleh guru untuk mendorong pemikiran matematika di sekolah dasar sehingga siswa langkah-demi-langkah belajar dan menguasai matematika. Selain itu, guru juga perlu mengembangkan sumber daya seperti teknologi informasi, alat bantu pengajaran dan media lainnya.
Interaksi siswa dengan guru/orang dewasa dan di antara mereka sendiri dapat meningkatkan proses kognitif yang kompleks dalam bentuk pemikiran matematika. Berpikir matematika yang terjadi disini dalam konteks proses belajar mengajar. Upaya guru untuk memfasilitasi siswa mereka untuk menemukan berbagai pola aplikasi matematika dapat dilihat sebagai konsistensi dengan memperluas pengalaman berpikir matematika dan mendorong interaksi sosial antara mereka, yang terdiri dari:
1. Berpikir Matematika yang Terkait dengan Sikap
2. Aspek Berpikir Matematika
Berpikir matematis melibatkan 3 (tiga) aspek penting yang meliputi meliputi:
a. Berpikir Matematika terkait dengan Sikap
b. Berpikir Matematika Terkait dengan Metode Matematika
c. Berpikir Matematika Terkait dengan Isi Matematika
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempromosikan pemikiran matematika siswa sekolah dasarr dan menengah. Penelitian ini juga memberikan peluang bagi guru untuk berhati-hati memeriksa pola berpikir matematika pada siswa dengan mengamati dan mendiskusikan masalah nyata matematika. Langkah-langkah pengembangan Sekolah Berbasis Lesson Study terdiri dari merekrut guru, mengembangkan tema, perencanaan Lesson Study, mempersiapkan observasi dan mencerminkan hasil. Kesimpulannya berpikir matematika selalu dimulai ketika guru mengajukan masalah yang ditulis dalam Lembar Kerja. Para siswa mengerjakannya sehingga menambah pengetahuan mereka untuk berpikir matematika. Para siswa berusaha untuk menggunakan pengetahuan mereka dalam menjelaskan konsep yang sulit dan mengembangkan langkah untuk memahami konsep-konsep sulit. Logika Organisasi dari konsep matematika yang terjadi di semua konteks metode matematika yaitu: idealisasi, abstraksi, deduksi, induksi dan penyederhanaan. Masalah pembentukan dan pemahaman muncul ketika siswa mengamati model matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.