Kamis, 08 September 2011

Indahnya Kerukunan Sesama Manusia

Sekapur sirih pembuka pertemuan

Manusia...
Manusia pada dasarnya adalah sama, terlahir dari rahim ibu dengan 1 ayah. Dimanapun itu, Indonesia, Amerika, Arab, Eropa, maupun Afrika. Manusia juga makhluk sosial dimana akan selalu membutuhkan manusia lain sepanjang hidupnya. Sikap seperti toleransi, tolong menolong, saling menghormati antar sesama manusia haruslah ditegakkan untuk menjaga keharmonisan antar manusia. Akan tetapi, untuk memahami hal tersebut sepertinya begitu susah. Pelecehan ras, agama, suku masih sering terjadi dimana-mana termasuk di Indonesia akhir-akhir ini. Bisa kita lihat di televisi, surat kabar, maupun internet bagaimana tawuran antar suku, antar umat beragama begitu marak. Korbannya pun tidak sedikit, banyak orang-orang tidak bersalah menjadi korban. Penyebabnya tak lain dan tak bukan hanyalah masalah sepele seperti saling mengejek dan menjelek-jelekkan agama/suku/ras lain. Dampak yang ditimbulkan sangatlah mengerikan seperti terjadi perang saudara, permusuhan yang tiada henti, rasa sungkan jika bertemu, dan runtuhnya persatuan. 

Masjid Istiqlal


Gereja Katedral
Sebenarnya, akan lebih nyaman apabila sesama manusia itu saling menghormati dan toleransi. Hidup berdampingan dan saling tolong menolong tanpa rasa sungkan adalah hal yang diinginkan oleh semua manusia. Hidup itu sudah susah dan jangan dibikin lebih susah lagi. Untuk dapat hidup bahagia itu sederhana kok, salah satunya adalah dengan menjaga kerukunan antar sesama manusia baik pemeluk agama, suku, maupun ras. Bahkan dalam seluruh kitab umat beragama juga diajarkan untuk menghormati dan menjaga toleransi antar sesama manusia terutama antar umat beragama, suku, dan ras. Di Indonesia bahkan telah dicontohkan tepatnya di Jakarta dimana Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral  letaknya saling berdekatan sebagai simbol toleransi dan persatuan sesama manusia. Karena itulah mari kita semua manusia bersama-sama menjaga kerukunan antar sesama manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup. Sederhana untuk hidup bahagia.

Inilah pendapat saya. boleh beda pendapat tapi tetap sportif menhormati pendapat orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.