Senin, 12 September 2011

Sambutan Pagi Kota Kembang

Pagi itu, Jum'at 11 Maret 2011, waktu masih menunjuk pukul 05.00 WIB. Langit sudah mulai kehilangan kegelapan karena intipan sang surya. Stasiun Bandung, seperti stasiun lainnya, suasana pagi tetap ramai lalu lalang orang dengan keperluan masing-masing. Apalagi kedatangan kereta bisnis Lodaya malam jurusan Solo-Bandung di pagi itu, semakin menambah ramai stasiun. Beratus-ratus orang keluar dari gerbong yang penuh sesak karena desak-desakan dengan macam-macam bawaan, ada pisang, tas ransel, kardus besar, bagor, semua terangkai jadi satu. Tak sedikit pula dari mereka sudah dinanti sanak keluarga layaknya sudah bertahun-tahun tak jumpa.

Aku keluar dari gerbong kereta bersama seorang temanku. Pakaian rapi, celana panjang, sepatu, dan tas ransel dipunggung menjadi hiasan layaknya seorang berangkat kuliah. Baru keluar dari gerbong 5 menit, bulu kuduk sudah berdiri dan gigi menggigil. Dinginnya udara pagi di Kota Kembang begitu menusuk setiap pori kulit tubuhku. Mana tidak pakai jaket juga, cuma kaos tipis berlapis kemeja tipis andalanku. Teringat olehku, waktu masih pukul 05.00 WIB. waktu sholat subuh belum habis. Kami berdua berjalan menuju mushola dalam stasiun. Kuletakkan tas di tempat aman, lalu kuambil air wudlu yang begitu dingin bagai air kulkas namun begitu menyegarkan di kulit. Alhamdulillah, syukur aku masih bisa melaksanakan sholat subuh di mushola. Tanpa istirahat, kami langsung menuju ke tempat tujuan kami. Sebuah hotel di kawasan Lembang dengan panorama yang begitu indah, seindah namanya, Panorama Indah, menjadi tujuan kami.

Tangkuban Perahu di Lembang

Tangkuban Perahu di Lembang



Keluar dari mushola, kami langsung mencari kendaraan menuju Lembang. Taksi akhirnya menjadi pilihan kami, di samping tidak ribet mencari jurusan, juga lebih aman dan nyaman. Jalanan Kota Kembang di pagi hari masih sepi, taksi melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan Kota Kembang. Pemandangan sepanjang perjalanan begitu asri dan menyejukkan. Pohon-pohon, taman, bangunan mewah, pegunungan, terangkum menjadi sebuah cerita perjalanan. Tepat pukul 05.30 WIB tibalah kami di hotel Panorama Indah. Tepat seperti namanya, panorama di sekitar hotel benar-benar menakjubkan. Gunung Tangkuban Perahu dan sekitarnya terlihat sangat indah. Apalagi sang surya mulai menampakkan batang hidungnya. Suasana sejuk berbaur hangat sungguh nikmat berbalut kondisi alam sekitar yang memanjakan mata.

Puas sudah melihat pemandangan, kami masuk ke kamar yang telah dipesan dan ditemui oleh orangtua teman. Suasana dalam kamar pun tak kalah hebatnya. Tata ruang yang modern dengan AC central yang menyejukkan, pas tidak dingin. Kami rebahkan badan sejenak, untuk kemudian mandi menyegarkan badan dan sarapan bersama jajaran departemen kehutanan. Cukup nasi goreng omelette dan bubur ayam sebagai pembuka dengan secangkir teh hangat wangi. Ahh, sarapan didampingi panorama yang luar biasa benar-benar nikmat tiada tara. Tak lama kami sarapan, langsung menuju tujuan berikutnya di pagi ini. Tangkuban perahu menjadi pilihan.

Perjalanan menuju Tangkuban Perahu memakan waktu setengah jam. Angkot menjadi pilihan utama kami, dengan perkiraan murah bayar ongkosnya. Pemandangan selama perjalanan pun tak kalah menariknya. Gunung-gunung, lembah menjadi hiburan utama. Sampai di lokasi, kami kaget bukan main, uang seratus ribu melayang begitu saja untuk angkot! Benar-benar sopir yang nakal membodohi kami. Tapi apa mau dikata, semua udah terjadi, dan itu menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih hati-hati sama sopir angkot. Suasana kesal begitu menyelinapi di Tangkuban Perahu, namun hal itu terbayar dengan keindahan yang ditawarkan. Suasana sejuk dengan pemandangan seluruh Kota Bandung dan sekitarnya juga pegunungan benar-benar mengobati kekesalan ini. Matahari yang masih kuning benar-benar menjadikan suasana bersahabat. Sebuah pagi di Kota Kembang yang penuh warna dalam sebuah cerita. Ingin ku kembali lagi dengan cerita yang lebih indah. Ucapkanlah selamat datang dengan keramahan dan kesejukan ketika aku kembali. Sebuah sambutan penuh makna yang tak terlupakan dari Kota Kembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.